Orang yang hidupnya 110 tahun atau lebih, sangat berisiko mengalami penyakit gen dibandingkan populasi umum. Lalu, apa yang membuat umur mereka sangat panjang? Ternyata, mereka memiliki gen pelindung yang membantunya hidup sangat lama.
Menurut tim peneliti dari Amerika Serikat, supercentenarian, sebutan bagi orang umurnya hingga 100 tahun, kasusnya sangat jarang. Yaitu hanya satu per lima juta orang di sebuah negara maju. Ada bukti yang menunjukkan bahwa genetika memainkan peran penting dalam umur yang panjang.
Para peneliti menganalisis urutan seluruh genom dari seorang pria dan seorang wanita yang hidup melewati usia 114. Ditemukan, mereka mengalami banyak penyakit terkait gen dibandingkan orang yang umurnya tak mencapai 100 tahun. Sebagai contoh, pria tersebut mengalami 37 mutasi genetik, dan terkena kanker usus besar.
"Faktanya, ia mengalami kanker usus besar yang tak menyebar dan disembuhkan dengan operasi. Secara kognitif dan fisik, ia sangat dekat dengan kematian," kata salah satu peneliti, Dr. Thomas Perls, yang juga direktur New England Centenarian, dikutip dari health.msn.com. Menurut hasil studi yang baru dipublikasikan 3 Januari 2012 lalu, dalam Journal Frontiers in Genetics, wanita memiliki banyak variasi genetik yang terkait dengan penyakit degeneratif.
Seperti penyakit jantung, kanker dan Alzheimer. Seorang wanita yang mengalami penyakit gen, diketahui mengalami gagal jantung kongestif dan gangguan kognitif ringan. Tapi, kondisi ini tidak parah sampai usianya mencapai lebih dari 108 tahun.
"Bahwa supecentenarian memiliki gen umur panjang, yang memungkinkan terhambatnya efek penyakit genetik. Bisa jadi ini membuat sifat patogen penyakit jadi berkurang," kata Dr. Perls.
0 comments:
Post a Comment